TEKNIK PESAWAT RADIOLOGI IMAGING
KOMPONEN TRANSDUSER USG
Shofia Insani
Tingkat I / Program DIV
P2.31.30.1.12.033
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II
2013
Pendahuluan
Ultrasonografi (USG)
merupakan salah satu imaging diagnostik (Pencitraan diagnostik) untuk
pemeriksaan alat alat dalam tubuh manusia, diman kita dapat mempelajari bentuk,
ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan
ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat
dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik
yang tinggi. Tak ada kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali
tidak akan memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini,
diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG
mempunyai peranan penting untuk meentukan kelainan berbagai organ tubuh.
Sejarah
USG
Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu
teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918), seorang
Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam
musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut.
Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk
pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Berkat kemampuan
dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia keII, USG berhasil
digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952,
telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan
ginjal. Sekarang Usg merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang
luas.
JENIS PEMERIKSAAN
USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar
yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam
hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari
posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan
janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang
dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi
statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi
pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama
aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan
janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.
Cara Kerja alat
Ultrasonografi
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara.
Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh
transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan
dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan
jaringan yang dulaluinya.
Pantulan echo yang berasal dari
jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah
menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk
cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila transducer digerakkan
seolah0olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan
gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai
impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan
bermacam-macam echo, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang jaringan
yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada echo, disebut anecho atau
echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista,
asites, pembuluh darah besar, pericardial dan pleural efusion.
Prinsip USG
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekwensi lebih tinggi daripada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya
sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekwensi antara 20 –
20.000 Cpd (Cicles per detik- Hertz).. Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini
menggunakan frekwensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz).
Gelombang suara
frekwensi tingi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam
suatu alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada
kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek
Piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya. Bentuk
kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan
polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut,
maka akan dihasilkan gelombang suara frekwensi tingi. Gelombang suara yang di pancarkan oleh alat USG di pantulkan kembali oleh
fetus ataus uatu objek, lalu tertangkap oleh receiver dan di gambarkan ke
monitor.
Sumber Cahaya
Citra yang dihasilkan
dari USG adalah memanfaatkan hasil pantulan (echo) dari gelombang
ultrasonik apabila ditrasmisikan pada tissue atau organ tertentu.
Echo dari gelombang tersebut kemudian dideteksi dengan transduser,
yang mengubah gelombang akusitik ke sinyal elektronik untuk dioleh
dan direkonstruksi menjadi suatu citra. Perkembangan tranduser ultrasonik
dengan kemampuan resolusi yang baik, diikuti dengan makin majunya
teknologi komputer digital serta perangkat lunak pendukungnya,
membuat pengolahan citra secara digital dimungkinkan dalam USG,
bahkan untuk membuat rekonstruksi bentuk janin bayi dalam 3 dimensi
dan 4 dimensi sudah mulai dikenal.
Peralatan Yang Digunakan
1. Transduser
2.Monitor yang digunakan dalam USG
3. Mesin USG
Proses Pengambilan Gambar
Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang
Ultrasonik yang dibangkitkan oleh kristal yang diberikan gelombang
listrik.Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui batas
pendengaran manusia yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran perdetik.Kristal
nya bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya adalah Quartz. Sifat
kristal semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan gelombang
listrik.Alat ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan
C.Yang biasa untuk mendeteksi crack pada baja adalah tipe A.Prinsip kerjanya
mudah sekali. Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk mengirimkan gelombang
ultrasonik dan menangkapnya kembali.
Tipe B yaitu pada layar monitor (screen)
echo nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada
intensitas echo yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran
dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh.Yang tipe C dapat menampilkan
Citra 3 Dimensi dengan cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal
tipisnya benda dalam suatu cairan. Karena ada berbagai macam gelombang
ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu yang berbeda, gelombang-gelombang ini
lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk dirubah menjadi gambar.
Sensor
yang digunakan pada alat Ultrasonografi yakni sensor pizoelektrik, yang
diletakkan pada komponen receiver yang menerima pantulan (refleksi) pola energi
akustik yang dinyatakan dalam frekuensi. Sensor ini akan mengubah pergeseran
frekuensi gelombang suara 1 – 3 MHz yang dipancarkan melalui transmitter pada
jaringan tubuh dan kemudian gelombang tersebut dipantulkan (direfleksikan) oleh
jaringan dan akan diterima oleh receiver dan selanjutnya diteruskan ke
prosessor.
Sensor
pizoelektrik terdiri dari bagian seperti housing, clip-type spring, crystal,
dan seismic mass. Prinsipnya yakni ketika frekuensi energi akustikyang
dipantulkan diterapkan, maka clip-type spring yang terhubung dengan seismic
mass akan menekan crystal, karena energi akustik tersebut disertai oleh gaya
luar sehingga crystal akan mengalami ekspansi dan kontraksi pada frekuensi
tersebut. Ekspansi dan kontraksi tersebut mengakibatkan lapisan tipis antara
crystal dengan housing akan bergetar. Getaran dari crystal tersebut akan
menghasilkan sinyal berupa tegangan yang nantinya akan diteruskan
keprosesor.Jadi USG menampilkan citra dari suara yang ditangkap.Jadi mungkin
untuk saat ini hasil dari USG belum termasuk dalam karya fotografi. Berbeda
dengan Scanner dan kamera lubang jarum yang masih “melukis dengan cahaya”.
Sedangkan pada transduser terdapat Kristal piezoelektrik yang ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun 1880,
dengan 2,85 mm. Bila kristal ini diberikan tegangan listrik, maka lempengan
kristal akan mengalami vibrasi sehingga timbullah ultrasonik. Sebaliknya,
vibrasi pada kristal akan menghasilkan listrik. Oleh karena itu maka kristal
piezoelektrik digunakan sebagai transduser pada ultrasonografi.
Pembahasan
Salah
satu komponen dalam peralatan USG adalah transduser dimana transduser.
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan
diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan
prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap
pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima
masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi
kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang
elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam
bentuk gambar. Secara umum dapat diartikan suatu perlatan yang dapat mengubah
suatu bentuk energi ke bentuk yang lain.Misal : akustik ke kinetik, elektrik ke
panas dan motor elektrik. Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang
suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi
akustik oleh transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian
tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan
merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo
sesuai dengan jaringan yang di laluinya.
Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila transducer digerakkan seolah olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam echo, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada echo, disebut anecho atau echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista, asites, pembuluh darah besar, pericardial dan pleural efusion.
Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila transducer digerakkan seolah olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam echo, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada echo, disebut anecho atau echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista, asites, pembuluh darah besar, pericardial dan pleural efusion.
Tranducer memiliki beberapa
elemen, yaitu :
1.
Elemen
aktif
Yaitu kristal
piezo elektrik, biasanya lead titanate atau lead zirconate dalam bentuk bubuk,
kemudian diproses sesuai bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Efek Piezoelektrik
yaitu bahan-bahan yang dapat menimbulkan tegangan ketika bentuk bahan tersebut
berubah atau material yang mengalami perubahan bentuk bila menerima suatu
tegangan. Kristal piezo
elektrik, biasanya lead titanate atau lead zirconate dalam bentuk bubuk,
kemudian diproses sesuai bentuk dan ukuran yang dikehendaki.
Efek yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik dan selanjutnya energi
mekanik dirubah menjadi energi listrik kembali.
2.
Elemen
Samping (Backing Material)
Yaitu bahan yang
berada tepat dibelakang elemen aktif dan berfungsi untuk menyerap suara
yang memantul kebelakang (menjauhi pasien) dan meningkatkan karakteristik imaging
tranduser.
3.
Matching
Layer
Terletak didepan
kristal kontak langsung dengan kulit pasien, yang memiliki nilai impedansi
antara kulit dan kristal sehingga energi suara dapat secara maksimal
ditranmisikan.
4.
Wire
(kabel)
Digunakan sebagai
perantara pengirim dan menerima energi untuk diproses menjadi gambar.
Tranduser mempunyai frekwensi (untuk pulse US) yang ditentukan oleh ketebalan
dan cepat rambat bahan piezoelektrik. Semakin tipis aktif elemen, semakin
tinggi frekwensi tranduser. Semakin besar cepat rambat aktif material, semakin
besar frekwensi trandusernya.
Kecepatan sebelum kembali eksitasi
pulser ke tranduser disebut Pulse Repertition Frequency (PRF) yang ditentukan
oleh timing section. Timing section juga memberikan sinkronasi pada
bagian-bagian sistem lain sehingga echo yang kembali akan diproses dan di
display sesuai dengan posisi aksialnya.
Frekwensi
tranduser dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
a. Bandwidth
(Hz)
Yaitu
rentang frekwensi terendah dan tertinggi suara yang dikeluarkan oleh tranduser.
Semakin kecil bandwidth nilai frekwensi yang dikeluarkan tranduser semakin
tepat. Damping material akan meningkatkan nilai bandwith. Semakin pendek pulsa,
semakin tinggi bandwidth. Misal tertulis 3,5 MHz yang dikeluarkan bisa 2-5 MHz.
b. Faktor
Q
Faktor
Q menunjukan kemampuan tranduser untuk mengeluarkan frekwensi ultrasound yang
bersih/jernih. Tranduser imaging cenderung mempunyai faktor Q yang rendah, hal
tersebut diperlukan karena untuk menghasilkan pulsa pendek.Pulsa pendek akan
menghasilkan resolusi aksial yang baik. Bandwidth lebar dan faktor Q rendah
akan menghasilkan pulsa pendek sehingga resolusi aksial semakin baik.
c.
Panjang pulsa (Pulse Length)
Panjang
pulse yang digunakan untuk diagnostik yang paling ideal adalah very short pulse
yang dikeluarkan kristal, dan kristal menunggu waktu yang cukup panjang unutk
menerimasuara yang kembali.
d.
Focusing Tranduser
Focus
adalah lokasi dimana berkas suara mencapai diameter minimum. Focusing bertujuan
untuk memfocuskan berkas suara, efektif pada daerah freze dan focal zone.
Macam
– macam Transducer, yaitu :
1. Statis
(B-Scan)
- cakupan
gambar lebih luas
- resolusi
lebih bagus
tetapi
waktu scan lebih lama, gerakan pasien movement structure.
2. Real
Time Imaging/dinamik
- Mechanical
scanning
- Tranduser
array
- Water
path scann
e.
Resolusi
Resolusi
terbagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Resolusi
spatial, adalah kemampuan untuk menunjukan gambaran dari struktur yang terpisah
yang sangat berdekatan agar terekam pada gambar.
2. Aksial
resolusi, adlah untuk membedakan jaringan/interface yang searah dengan
datangnya berkas suara. Nilai resolusi aksial adalah separuh panjang pulsa.
3. Lateral
resolusi, adalah untuk membedakan jaringan/interface yang tegak lurus berkas
suara.
Yang
mempengaruhi resolusi, yaitu :
1. Resolusi
axial : tergantung oleh internal elektronik equipment dan karakteristik
tranduser yakni damping dan frekwensi tranduser. Damping dan frekwensi akan
menentukan panjang pulsa.Panjang pulsa sependek mungkin, untuk menghasilkan
resolusi axial sebaik mungki. Frekwensi yang tinggi akan menghasilkan “short
pulse”. Dalam USG diagnostik panjang pulse = 1 microsecond, sehingga mampu
mennjukan resolusi hingga 1-2 mm.
2. Resolusi
lateral : ditentukan oleh lebar bandwidth. Karakteristik tranduse yang
mempengaruhi bandwidth adlah ukuran kristal, frekwensi dan focusing. Resolusi
lateral bagus pada daerah fresnel zone. Freze zone akan semakin panjang bila
diameter kristal yang semakin lebar, dan semakin tinggi frekwensi. Resolusi
lateral akan semakin baik pada daerah focal zone.
Best
lateral resolutin diperoleh dfengan latge tranduser dan high frekwensi. Tapi
perlu diingat bahwa semakin tinggi frekwensi tranduser, attenuasi jaringan akan
meningkat, dan penetrasi suara ke dalam jaringan akan menurun.
Dengan
face tranduser yang lebar dan high frekwensi akan menyebabkan berkas suara
melebar dan penetrasinya ke dalam tubuh berkurang, untuk mengantisipasinya
dengan menggunakn focusing.
Suatu image real time ultrasound
di up date setiap detiknya untuk menghasilkan suatu display langsung. Kecepatan
frame yang tinggi digunakan untuk imaging struktur-struktur yang bergerak
cepat, sedangkan kecepatan frame yang rendah memperbaiki kualitas image dengan
meningkatkan jumlah garis-garis akustik yang membentuk image tersebut.
Kecepatan frame dapat tetap atau dipilih oleh operator atau dapat bervariasi
secara otomatis.
Macam Macam Transduser :
O
Transducer
Linear digunakan untuk melihat superficial diluar rongga seperti testis,
kelenjar tiroid, kelenjar payudara dll. Digunakan untuk frekuensi gelombang
suara yang tinggi 5-10 MHz
O
Transducer
Kurvilinear digunakan pada pemeriksaan transvaginal dan transabdominalis.
Transducer ini untuk melihat organ-organ yang dalam seperti abdomen, thorax
dll. Digunakan untuk frekuensi gelombang suara 1-5 MHz.
O
Transducer
Sektor digunakan untuk melihat jaringan tapi dalam rongga, seperti cranial
bayi.
EFEK
PIEZO ELEKTRIK PADA ALAT USG
Energi ultrasonik dihasilkan melalui kristal atau
transduser yang melibatkan efek atau fenomena piezoelektrik. Efek piezoelektrik
adalah sifat dari kristal tertentu jika diberikan tekanan akan menghasilkan
muatan-muatan elektrik positif dan negatif pada kedua belah permukaan. Efek
satu dengan yang lainnya (mutually effect) dari kristal akan terjadi jika
diberikan beda potensial pada permukaan kristal maka kristal tersebut akan
mengalami pengecutan atau pengembangan mekanik. Keadaan ini akan menghasilkan
tekanan dalam bentuk energi ultrasonik. Andaikan beda potensial bolakbalik
(alternative voltage) yang diberikan, maka kristal piezoelektrik tersebut akan
mengembang dan mengecut mengikuti besarnya beda potensial yang diberikan, dan
proses ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (Kutruff. 1991).
Transduser elektronik terbuat dari bahan piezoelektrik
·
Bila mendapat
tekanan (piezo)
·
Timbul muatan
listrik (elektrik)
BAHAN PIEZOELEKTRIK
Ø
Efek piezoelektrik
langsung
§ Bila pelat piezoelektrik diberi tekanan, maka akan timbul
muatan listrik pada kedua permukaannya
§ Pelat juga merupakan kapasitor dengan konstanta
dielektrik tertentu, timbul beda tegangan
Ø
Efek piezoelektrik balik
§ Bila pelat piezoelektrik diberi tegangan listrik, maka
kedua permukaannya mendapat tekanan
§ Pelat juga merupakan bahan elastik dengan konstanta
elastik tertentu, tebalnya akan berubah
§ Tegangan bolak-balik
à Pelat
bergetar
Ø
Bahan Piezoelektrik
Alam
§ Kuarsa, garam Rochelle, tourmaline
§ Sangat stabil
§ Sensitivitas rendah
§ Bahan
Piezoelektrik Buatan
§ Barium titanate, lead circonate titanate, lead
metaniobate
§ Sensitivitas tinggi
§ Kurang stabil
assalamualaikum saya ARIF. smstr 4. mahasiswa UMY, jurusan teknik elektromedik. mhon maaf,, saya mau tanya,, saya copy kok gk bisa ya,, dn muncul kotak dialog d larang copas,, knp ya? saya mhon ijin untuk copas,, ini sangat penting tolong tunjukkan gmn caranya.. mksh
ReplyDelete