Sunday, June 2, 2013

Teknik Pemotretan Thorax dan Abdomen



TEKNIK PEMOTRETAN THORAX DAN ABDOMEN






SHOFIA INSANI
TINGKAT 1 PROGRAM DIV
P2.31.30.1.12.033




Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Jakarta II Kementrian Kesehatan
2013

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt.  atas berkat rahmat-Nya, penyusunan makalah dengan judul “Teknik Pemotretan Thorax dan Abdomen”  ini dapat diselesaikan dengan baik.
Melalui penyusunan makalah ini saya mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya mengembangkan kemampuan dalam hal pemotretan thorax dan abdomen. Penulis  mengucapkan terima kasih  kepada Bapak Heri selaku dosen pembimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi yang disampaikan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis terima dengan hati terbuka untuk meningkatkan kualitas karya penulis selanjutnya.
 Semoga informasi yang penulis sampaikan melalui makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


Penulis

                                                                            Jakarta, 5 Maret 2013









Daftar Isi

1.      Kata Pengantar                                                                                                           1
2.      Daftar Isi                                                                                                                     2
3.      Pendahuluan                                                                                                               3
Latar Belakang
Tujuan
4.      Pembahasan                                                                                                                7
5.      Daftar Pustaka                                                                                                                       15





















Pendahuluan

I.                   Latar Belakang

Teknik pemotretan meliputi berbagai macam yaitu pemotretan extremitas, kepala baik khusus maupun general, panoramic dan gigi, thorax dan abdomen, dan columna vertebralis dan rangka dada. Adapun dalam penulisan makalah ini tentang teknik pemotretan abdomen dan thorax meliputi teknik pemotretan abdomen posisi AP tegak, thorax posisi dorsal decubitus, dan trakhea posisi lateral.
      Hal hal yang berkaitan dengan pemeriksaan abdomen dan thorax adalah :
1.      Persiapan pasien
2.      Pengaturan faktor exposi
3.      Pengaturan film

Dalam melakukan pemotretan maka pasien perlu untuk diatur sedemikian rupa baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian, sehingga memudahkan dalam melakukan pemotretan pada bagian yang diperlukan. Untuk itu pengaturan pasien digolongkan dalam dua hal yaitu :
a.       Posisi pasien
Yang dimaksud dengan posisi pasien adalah letak atau kedudukan pasien secara keseluruhan dalam suatu pemotretan. Posisi pasien secara keseluruhan dalam suatu pemotretan. Posisi pasien dapat disebut dengan berbagai istilah, antara lain :
Supine= Tidur telentang
Prone= Tidur telungkup
Lateral= miring menyamping ke kiri / kanan ( membentuk sudut 90º )
Oblique = Miring ( membentuk sudut lebih kecil dari 90º ). Istilah oblique pada umumnya merupakan letak atau kedudukan pasien terhadap film dalam suatu pemotretan. Ada 4 macam kedudukanoblique,yaitu :
-Right Anterior Oblique ( RAO )
Artinya letak pasienmiring dengan tepi kanan depan dekat terhadap film.
-Right Posterior Obique ( RPO )
Artinya letak pasienmiring dengan tepi kanan belakang dekat dengan film.
-Left Anterior Oblique ( LAO )
Artinya letak pasien miringdengan tepi kiri depan dekat terhadap film.
-Left Posterior Oblique ( LPO )
Artinya pasien miringdengan tepi kiri belakang dekat terhadap film.
b.      Posisi obyek
Yang dimaksud dengan posisi obyek adalah letak atau kedudukan dari sebagian dari tubuh pasien yang perlu diatur dalam suatu pemotretan. Misalnya seorang pasien akan di foto tangannya, maka yang disebut obyek adalah posisi dari tangan pasien yang akan di foto. Pada umumnya untuk mengatur posisi obyek perlu dilakukan suatu pergerakan agar obyek tersebut berada pada posisi yang dikehendaki. Beberapa istilahpergerakan yang penting antara lain :
-Endorotasi= gerakan memutar ke dalam.
-Inspirasi= gerakan menarik napas.
-Ekspirasi= gerakan mengeluarkan nafas.Didalam pemeriksaan Radiografi medis, yang di periksa adalahmanusia, sehingga pengaturan pasien harus benar-benar dilandasidengan sendi-sendi kesopanan. Jika mungkin pasien diajak memahamihal-hal yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan, sehingga dengan demikiandapat diharapkan kerja sama dari pasien dalam rangka memperlancar  jalannya pemeriksaan. Disamping itu perlu pula di usahakan pengaturanposisi yang paling mengenakan bagi pasien dalam batas-batas yangdimungkinkan, sehingga pasien dapat merasa tetap nyaman meskipundalam pemeriksaan.
Addukasi = gerakan merapat ke tubuh.
Fleksio= gerakan melipat sendi.
Ekstensio = gerakan membuka sendi.
Eversion = gerakan membukasendi kaki
Inversion = gerakan menutupsendi kaki
Pergerakan obyek yang terjadi sewaktu dilakukan penyinaran, akan mengakibatkan kekaburan pada foto roentgen yang dihasilkan. Untuk itu perlu disediakan beberapa alat yang dapat mengurangi pegerakan obyek selama penyinaran. Disamping itu alat tersebut berfungsi untuk memberikan rasa senang atau kenyamanan bagi pasien. Alat yang dimaksud antara lain adalah : bantal dengan berbagai ukuran, kantong pasir ( sand bag ), karetbusa ( spon ), kain untuk pengikat/ penarik, dan perlengkapan- perlengkapan lain yang di perlukan.
            Dalam pengaturan film dan faktor exposi ada beberapa point yang perlu untuk di perhatikan :
1.      KV ( kilo volt ) adalah satuan beda potensial yang diberikan antara katoda dan anoda didalam tabung Roentgen. KV akan menentukan kekuatan (Kualitas ) sinar – x yang akan dihasilkan.
2.      mA ( miliAmper ) adalah suatu arus tabung
3.      mAs ( mili Ampere second ) akanmenentukan jumlah sinar - x yang dihasilkan
.
Besarnya faktor eksposi berbeda-beda untuk tiap jenis pemotretan, oleh karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain yaitu :
1.Ketebalan obyek :
Semakin tebal obyek yang di foto, semakin tinggi faktor eksposi yang dibutuhkan dalan pemotretan tersebut.
2.Focus Film Distance :
Pada penggunaan FFD yang lebih besar,membutuhkan faktor eksposi yang lebih tinggi.
3.Tehnik pemotretan yang dilakukan :
Misalnya soft tissue technique, highKV technique, membutuhkan faktor eksposi yang berbeda dengan tehnik biasa meskipun pada obyek yang sama.
4.Penggunaan peralatan tertentu :
Penggunaan screen film, non screenfilm, grid, dan lain-lain, masing-masing akan membutuhkan faktor eksposi yangberbeda satu sama lain.
Dalam radiografi ada dua jenis film, Screen Film dan Non Screen Film,dimana peda pemakaian jenis screen film menggunakan kaset radiografi. Baik secara screen film maupun non screen film, pengaturan didalam pemotretan ditempatkan di belakang obyek dengan urutan : sumber sinar obyek film.Sinar diarahkan ke obyek, kemudian menembus obyek mengenai film sehingga terbentuklah bayangan latent
II.                Tujuan
Tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai tugas mata kuliah PBP pemotretan thorax dan abdomen, dan untuk mengetahui prosedur penatalaksanaan dalam melakukan pemotretan.

















Pembahasan

ANATOMI
Ø  Anatomi Abdomen

ABDOMEN adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari atas dari drafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian, abdomen yang sebenarnya yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar dari pelvis yaitu rongga sebelah bawah dan lebih kecil. Batas-batas rongga abdomen adalah di bagian atas diafragma, di bagian bawah pintu masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua sisi otot-otot abdominal, tulang-tulang illiaka dan iga-iga sebelah bawah, di bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum. Bagian dari rongga abdomen dan pelvis beserta daerah-daerah (Pearce, 1999).

Rongga Abdomen dan Pelvis (Pearce, 1999)
Keterangan :
1. Hipokhondriak kanan
2. Epigastrik
3. Hipokhondriak kiri
4. Lumbal kanan
5. Pusar (umbilikus)
6. Lumbal kiri
7. Ilium kanan
8. Hipogastrik
9. Ilium kiri

Isi dari rongga abdomen adalah sebagian besar dari saluran pencernaan, yaitu lambung, usus halus dan usus besar (Pearce, 1999).


·         Lambung
Lambung terletak di sebelah atas kiri abdomen, sebagian terlindung di belakang iga-iga sebelah bawah beserta tulang rawannya. Orifisium cardia terletak di belakang tulang rawan iga ke tujuh kiri. Fundus lambung, mencapai ketinggian ruang interkostal (antar iga) kelima kiri. Corpus, bagian terbesar letak di tengah. Pylorus, suatu kanalis yang menghubungkan corpus dengan duodenum. Bagian corpus dekat dengan pylorus disebut anthrum pyloricum.
Fungsi lambung :
a. Tempat penyimpanan makanan sementara.
b. Mencampur makanan.
c. Melunakkan makanan.
d. Mendorong makanan ke distal.
e. Protein diubah menjadi pepton.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Faktor antianemi dibentuk.
h. Khime yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum (Pearce, 1999).
·         Usus Halus
Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ibo kolika tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi usus besar.
Usus halus dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
a. Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm.
b. Yeyenum adalah menempati dua per lima sebelah atas dari usus halus.
c. Ileum adalah menempati tiga pertama akhir.
Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung isi duodenum adalah alkali. (Pearce, 1999)
·         Usus Besar
Usus halus adalah sambungan dari usus halus dan dimulai dari katup ileokdik yaitu tempat sisa makanan. Panjang usus besar kira-kira satu setengah meter.
Fungsi usus besar adalah :
a. Absorpsi air, garam dan glukosa.
b. Sekresi musin oleh kelenjer di dalam lapisan dalam.
c. Penyiapan selulosa.
d. Defekasi (pembuangan air besar) (Pearce, 1999)
·         Hati
Hati adalah kelenjer terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati Secara luar dilindungi oleh iga-iga.
Fungsi hati adalah :
a. Bersangkutan dengan metabolisme tubuh, khususnya mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah.
b. Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh/sebagai pengantar matabolisme.
c. Hati mengubah zat buangan dan bahan racun.
d. Hati juga mengubah asam amino menjadi glukosa.
e. Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin.
f. Hati sebagai penghancur sel darah merah.
g. Membuat sebagian besar dari protein plasma.
h. Membersihkan bilirubin dari darah (Pearce, 1999).
·         Kandung Empedu
Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran berotot. Letaknya di dalam sebuah lekukan di sebelah permukaan bawah hati, sampai di pinggiran depannya. Panjangnya delapan sampai dua belas centimeter. Kandung empedu terbagi dalam sebuah fundus, badan dan leher.
Fungsi kangdung empedu adalah :
a. Kandung empedu bekerja sebagai tempat persediaan getah empedu.
b. Getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat. (Pearce, 1999).
·         Pankreas
Pankreas adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira lima belas centimeter, mulai dari duodenum sampai limpa. Pankreas dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala pankreas yang terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan abdomen, badan pankreas yang terletak di belakang lambung dalam di depan vertebre lumbalis pertama, ekor pankreas bagian yang runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa.
Fungsi pankreas adalah :
Fungsi exokrine dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya, yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit.
Fungsi endokrine terbesar diantara alvedi pankreas terdapat kelompok-kelompok kecil sel epitelium yang jelas terpisah dan nyata.
Menghasilkan hormon insulin → mengubah gula darah menjadi gula otot (Pearce, 1999).
·         Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal di sebelah kanan dari kiri tulang belakang, di belakang peritoneum. Dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari ketinggian vertebre thoracalis sampai vertebre lumbalis ketiga ginjal kanan lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Panjang ginjal 6 sampai 7½ centimeter. Pada orang dewasa berat kira-kira 140 gram. Ginjal terbagi menjadi beberapa lobus yaitu : lobus hepatis dexter, lobus quadratus, lobus caudatus, lobus sinistra.
Fungsi ginjal adalah :
a. Mengatur keseimbangan air.
b. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.
c. Ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam. (Pearce, 1999)
·         Limpa
Terletak di regio hipokondrium kiri di dalam cavum abdomen diantara fundus ventrikuli dan diafragma.
Fungsi limpa adalah :
a. Pada masa janin dan setelah lahir adalah penghasil eritrosit dan limposit.
b. Setelah dewasa adalah penghancur eritrosit tua dan pembentuk homoglobin dan zat besi bebas.
Limpa dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a. Dua facies yaitu facies diafraghmatika dan visceralis.
b. Dua kutub yaitu ekstremitas superior dan inferior.
c. Dua margo yaitu margo anterior dan posterior
Rongga Abdomen Bagian Depan
Keterangan :
A. Diafragma
B. Esofagus
C. Lambung
D. Kaliks kiri
E. Pankreas
F. Kolon desenden
G. Kolon transversum
H. Usus halus
I. Kolon sigmoid
J. Kandung kencing
K. Apendiks
L. Sekum
M. Illium
N. Kolon asenden
O. Kandung empedu
P. Liver
Q. Lobus kanan
R. Lobus kiri

Ø  Anatomi Thorax

Thorax adalah daerah pada tubuh manusia (atau hewan) yang berada di antara leher dan perut (abdomen). Thorax dapat didefinisikan sebagai area yang dibatasi di superior oleh thoracic inlet dan inferior oleh thoracic outlet; dengan batas luar adalah dinding thorax yang disusun oleh vertebra torakal, iga-iga, sternum, otot, dan jaringan ikat.Sedangkan rongga thorax dibatasi oleh diafragma dengan rongga abdomen. RonggaThorax dapat dibagi kedalam dua bagian utama, yaitu : paru-paru (kiri dan kanan) dan mediastinum. Mediastinum dibagi ke dalam 3 bagian: superior, anterior, dan posterior.Mediastinum terletak diantara paru kiri dan kanan dan merupakan daerah tempat organ-organ penting thorax selain paru-paru (yaitu: jantung, aorta, arteri pulmonalis,vena cavae, esofagus, trakhea, dll.).
-          Thoracic inlet
merupakan "pintu masuk" rongga thorax yang disusun oleh: permukaan ventral vertebra torakal I (posterior), bagian medial dari iga I kiri dan kanan (lateral),serta manubrium sterni (anterior). Thoracic inlet memiliki sudut deklinasi sehingga bagian anterior terletak lebih inferior dibanding bagian posterior. Manubrium sterni terletak kira-kira setinggi vertebra torakal II.Batas bawah rongga thorax atau
-          Thoracic outlet
(pintu keluar thorax) adalah area yangdibatasi oleh sisi ventral vertebra torakal XII, lateral oleh batas bawah iga dan anterior oleh processus xiphoideus.Diafragma sebagai pembatas rongga thorax dan rongga abdomen, memiliki bentuk seperti kubah dengan puncak menjorok ke superior, sehingga sebagian rongga




Ø  Anatomi Trakhea


Trakea merupakan organ sistem pernafasan bagian bawah yang terletak di bawah larink, bentuknya menyerupai pipa yang tersusun memanjang ke bawah dan berbatasan dengan percabangan bronkus. Pada manusia, panjang trakea mencapai 4 inchi (10-12 cm) dengan ukuran diameter ±2 cm.Dinding trakea tersusun atas tulang rawan yang menyerupai huruf C (C-shape), terdiri dari 16-20 cincin tulang rawan. Bagian belakang dari tulang rawan berbatasan dengan esofagus yang dihubungkan oleh serabut otot polos trakea (Marieb dan Hoehn, 2007).
Trakea bersifat fleksibel, sehingga mampu mengalami kontraksi dan kembali mengalami relaksasi ke ukuran semula.  Kontraksi otot polos trakea akan mengurangi ukuran diameter rongga trakea, dan pada keadaan ini dibutuhkan tenaga yang cukup besar untuk mengeluarkan udara dari paru-paru. Tulang rawan berfungsi mencegah terjadinya penyumbatan dan menjamin keberlangsungan jalannya udara, walaupun terjadi perubahan tekanan selama pernafasan.Trakea berfungsi sebagai tempat perlintasan udara setelah melewati saluran pernafasan bagian atas yang membawa udara bersih, hangat dan lembab (Marieb dan Hoehn, 2007).
Gambar 3.  Penampang melintang trakea (Marieb dan Hoehn, 2007)



Berbagai reseptor banyak terdistribusi pada membran sel otot polos trakea, diantaranya adalah reseptor β2-adrenergik, asetilkolin muskarinik (Ach-M1, Ach-M2, Ach-M3 dan Ach-M4)  dan reseptor histamin (H1) (Johnson, 1998; Roffel, et.al., 1997; Bryce, et.al., 2006).  Semua reseptor ini memiliki peranan penting dalam regulasi sistem pernafasan dan terlibat pada beberapa keadaan patologi penyakit, seperti pada gangguan saluran pernafasan yang berhubungan dengan penyumbatan saluran pernafasan karena alergi dan asma.


MEMBUAT FOTO

1.      Abdomen AP tegak (erect)
Tujuan proyeksi ini adalah, untuk memperlihatkan adanya udara bebas di dalam rongga abdomen dibawah diafragma dan menampakkan adanya cairan di abdomen bagian bawah.

Ä  Posisi Pasien : Pasien diposisikan erect dengan kedua tungkai  lurus  dan  berat  tubuh diatur seimbang bertumpu pada kedua kakinya.
Ä  Posisi Obyek :
Ä  Pusatkan bidang median sagittal tubuh pada garais tengah grid
Ä  Atur pundak pasien sejajar dengan bidang transversal, dan letakkan kedua lengannya di tempat yang tidak dapat mebuat bayangan pada film
Ä  Pusatkan film pada jarak 2-3 inci diatas tinggi puncak ilia atau cukup tinggi untuk mencakup diagfragma
Ä  Central Ray : Horisontal tegak lurus dengan pertengahan kaset
Ä  Central Point : Pada MSL, kira kira 5 cm ke atas crista illiaca
Ä  FFD : 90-129 cm (K.C. Clarck)
Ä  Ukuran Film : 30x40 cm
Ä  Exposi : Pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh
Ä  Kriteria Gambar :
Ä  Foto mencakup kedua diagfragma
Ä  Dinding lateral kanan dan kiri tidak terpotong
Ä  Foto simetris
Ä  Ada marker R/L dan tanda posisi tegak
Ä  Suatu proyeksi AP abdomen menunjukkan ukuran dan bentuk hati, limfa, dan ginjal



2.      Thorax dorsal decubitus
Ä  Posisi Pasien : Pasien diposisikan supine dengan sisi yang sakit merapat pada kaset yang dipasang vertikal
Ä  Posisi Obyek :
Ä  Tubuh pasien diganjal dengan bantal spon/ bantal tipis, sehingga Mid Axillary Line sejajar dengan garis tengah kaset
Ä  Kedua lengan lurus ke atas
Ä  Salah satu sisi kaset kira-kira 5 cm di atas kedua bahu
Ä  Peletakkan marker R/L sesuai dengan sisi yang dekat dengan film
Ä  Central Ray : Horizontal tegak lurus terhadap kaset
Ä  Central Point : Pada Mid Axillary Line setinggi CV Thoracalis VI
Ä  FFD : 150 cm
Ä  Ukuran film : 35x43 cm (www.wikiradiography.com)
Ä  Exposi : Pada saat pasien tahan nafas setelah inspirasi penuh
Ä  Kriteria Gambar :
Ä  Tampak gambaran lateral thorax dengan kedua sisi posterior dan sisi anterior tidak terpotong
Ä  Marker R/ L



3.      Trakhea lateral
Ä  Posisi Pasien : Pasien erect/ duduk atau berdiri disamping kaset yang dipasang vertikal
Ä  Posisi Obyek :
Ä    Atur posisi pasien pada pertengahan film, trakhea terletak pada bidang coronal plane yang melewati kira kira pertengahan antara jugular notch (incisura jugularis) dan bidang mid coronal
Ä    Atur MCL // garis tengah film
Ä    Leher sedikit ekstensi
Ä    Satukan kedua telapak tangan di belakang tubuh dan kedua sendi bahu direndahkan semaksimal mungkin
Ä  Central Ray : Horizontal tegak lurus
Ä  Central Point : Pada pertengahan antara incisura jugularis dengan tepi anterior caput humeri yang jauh ke film
Ä  FFD :
Ä  Ukuran film : 24x30 cm
Ä  Exposi : Pada saat pasien inspirasi perlahan lahan
Ä  Kriteria Gambar :
Ä Tampak gambaran trakhea terisi udara dan gambaran mediastinum superior bebas dari bayangan sendi bahu
Ä Foto mencakup Colum.Vert. Cervical IV s/d Col.Vert. Thoracal VI
Ä Tidak ada perputaran dari tubuh, ada marker R/ L


Daftar Pustaka


9.      Tim penyusun buku pedoman praktikum radiografi thorax-abdomen, “Buku Pedoman Praktikum Teknik Radiografi Dasar Thorax dan Abdomen” , Jakarta 2010
10.  Learning Worksheet Atro Depkes Jakarta II jilid I
11.  Learning Worksheet Atro Depkes Jakarta II Jilid II
12.   

No comments:

Post a Comment