Sunday, June 2, 2013

Teknik Radiografi Gigi



Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt.  atas berkat rahmat-Nya, penyusunan makalah dengan judul “Teknik Pemotretan Dental”  ini dapat diselesaikan dengan baik.
Melalui penyusunan makalah ini saya mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya mengembangkan kemampuan dalam hal pemotretan thorax dan abdomen. Penulis  mengucapkan terima kasih  kepada Bapak Mahud selaku dosen pembimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi yang disampaikan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis terima dengan hati terbuka untuk meningkatkan kualitas karya penulis selanjutnya.
 Semoga informasi yang penulis sampaikan melalui makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


Penulis

                                                                            Jakarta, 8 Maret 2013







Daftar Isi

1.      Kata Pengantar                                                                                                           1
2.      Daftar Isi                                                                                                                     2
3.      Pendahuluan                                                                                                               3
4.      Pembahasan                                                                                                                4
5.      Daftar Pustaka                                                                                                                       14















Pendahuluan
I.                   Latar Belakang
Dalam melakukan pemotretan gigi ada beberapa alasan klini (amfragh) yang dijadikan dasar dari dilakukannya pemotretan, anatara lain :
c Dental caries (gigi berlubang)
c Gingivitis ( radang gusi)
c Dental cyst (krista gigi yang disebabkan oleh radang akar gigi)
c Pyarrhoe ( nanah di sekat gigi)
c Impaction ( kelainan letak gigi biasanya molar 3)
c Peri epical infection
c Orteititis (infeksi tulang)
c Erosi enamel ( erosi lapisan enamel)
c Hypero ementosis (terjadinya penebalan sekunder pada permukaan gigi)
c Ortho dentis (gigi gigi yang abnormal)
c Alvedar squestrum ( kondisi dimana terdapat fragmen tulang dan gigi yang mati)
c Resdural spesi (infeksi kronis sekat gigi)
c Admantinoma (tumor maligna yang ada kaitannya dengan gigi)

II.                Rumusan Masalah
1.      Bagaimana anatomi dari dental ?
2.      Bagaimana proteksi radiasi yang dilakukan ?
3.      Bagaimana processing film dental ?
4.      Bagaimana teknik pemotretan dari dental ?

III.             Tujuan
Tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai tugas mata kuliah PBP pemotretan dental, dan untuk mengetahui prosedur penatalaksanaan dalam melakukan pemotretan.







Pembahasan
Anatomi gigi :
  1. Mahkota/korona ialah bagian gigi yang dilapisi jaringan email dan normal terletak di luar jaringan gusi/gingiva
  2. Akar/radix ialah bagian gigi yang dilapisi jaringan sementum dan ditopang oleh tulang alveolar dari maxilla dan mandibula
a.       Akar tunggal = dengan satu apeks
b.      Akar ganda = dengan bifurkasi ialah tempat dimana 2 akar dertemu dan trifurkasi ialah tempat dimana 3 akar bertemu
  1. Description: http://gigimulutsehat.files.wordpress.com/2011/01/anatomi_gigi23.jpgGaris servikal/semento-enamel junction ialah batas antara jaringan sementum dan email, yang merupakan pertemuan antara mahkota dan akar gigi
  2. Ujung akar/apeks ialah titik yang terujung dari suatu benda yang runcing atau yang berbentuk kerucut seperti akar gigi
  3. Tepi insisa ialah suatu tunjolan kecil dan panjang pada bagian korona dari gigi incisivus yang merupakan sebagian dari permukaan incisivus dan yang digunakan untuk memotong/mengiris makanan
  4. Tonjolan/cusp ialah tonjolan pada bagian korona gigi caninus dan gigi posterior, yang merupakan sebagian dari permukaan oklusal
Pemeriksaan gigi :
1.                  Intra oral: pemeriksaan gigi bagian dalam dengan memasukkan film ke dalam mulut ( rahang atas dan rahang bawah)
2.                  Extra oral: pemeriksaan gigi bagian luar dengan radiografi biasa/panoramic

Description: http://www.daviddarling.info/images/teeth_in_upper_jaw.jpgMacam gigi:
1.      Golongan incisivus : gigi seri, yang gunanya untuk mengiris/memotong makanan
2.      Golongan caninus : gigi taring, yang gunanya untuk mengiris dan menyobek makanan
3.      Golongan premolar : gigi geraham kecil, yang gunanya untuk menyobek dan membantu menggiling makanan
4.      Golongan molar          : gigi geraham besar, yang gunanya untuk mengunyah, menumbuk, dan menggiling makanan karena mempunyai permukaan kunyah yang lebar dengan banyak tonjolan-tonjolan dan lekukan-lekukan
Proteksi radiasi º Radiografi dental merupakan short distance tehnique sehingga di perlukan proteksi radiasi yang memadai baik untuk pasien maupun untuk radiografer :
Ä  Filter 2 mm
Ä  Small aperture
Ä  Exposi dibatasi/pengulangan foto seminimal mungkin
Ä  Fast dental film
Ä  Ptotective shielding
Ä  Lead apron
Processing film dental :
Processing film dilakukan secara manual di kamar gelap. Film dijepit dengan hunger pada daerah tip point film gigi yang merupakan tanda untuk meletakkan film pada mulut pasien. Film harus terjepit kencang pada hunger agar tidak lepas pada saat agitasi di dalam cairan processing.
1.         Hanger untuk processing film dental :
Description: http://i.ebayimg.com/t/X-RAY-FILM-HANGER-CLIP-SINGLE-TOTAL-DENTAL-SUPPLY-/00/s/MjI1WDMwMA==/$%28KGrHqF,%21i8E5dwB85Y4BOhBfPH1,w%7E%7E60_35.JPGDescription: http://www.adamdental.com.au/images/film-holders.jpg
Description: http://i.ebayimg.com/10/%21CFW+SV%21CGk%7E$%28KGrHqN,%21l8E1F21K8lLBNUzN+C9e%21%7E%7E_35.JPGDescription: http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTIV5YIKWcmFr6Sz3JRli_ns99pX_toDZp3eMnqr6YTKquvoHkGUg
2.         Film dental
Karakteristik dental film :

Termasuk kelompok nonscreen film
Double sided emulsion : emulsinya timbal balik
Berada dalam amplop
Terdapat lead foil (kertas timbal balik)
Memiliki tip point
Ukurannya 3x4 cm
Film base cellulose tricetat
Thickness = 6/1000 inchi
Waterproof/kedap air
Flexible/dapat ditekuk

Description: http://www.meinandental.com/_src/sc1130/04-01.jpgDescription: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Dental_x-ray_film_05.JPGDescription: http://www.hotimg.com/direct/sST9w74
            Sedangkan karakteristik dari dental x-ray unit adalah :

º  Bersifat shock proof
º  Sedut perputaran x ray tube 360o
º  Memiliki besara kV 50-70, mA 10-15
º  Rentang waktu exposi berkisar anatar 0,025-0,5 bisa diatur tergantung dengan ketebalan gigi
º  Jarak x ray tube ke kulit 18-13 inci
º  Fine focus/fokus kecil = (1x1 mm) detail tinggi + memakai teknik jarak dekat
º  X ray tube dilengkapi dengan printer yang digunakan untuk sentrasi sinar. Conus ada di dalam

Description: http://img.diytrade.com/cdimg/1508353/22650424/0/1312008131/dental_X_Ray_Unit.jpg
Description: gigie
â Susunan Gigi susu pada Anak yang berjumlah 20 buah (Clark KC, 2005: 473)
Description: gigid
â Susunan Gigi permanen pada orang dewasa yang berjumlah 32 buah (Clark KC, 2005: 473)
Dental Request Formula
Dental request formula merupakan formula cara menetapkan bagian gigi yang akan dilakukan pemeriksaan radiografi dengan memberikan garis area gigi dan lambang gigi, dental request formula tertera pada surat permintaan rontgen ( amfragh) foto gigi.
Description: gigib


â Dental Request Formula Pada Gigi Anak (Clark KC, 2005, 472)
Description: gigia
â Dental Request Formula Pada Gigi Permanen (Clark KC, 2005 :472)


Teknik radiografi gigi rahang atas yag terdiri dari : Insicivus, Caninus, Premolar, dan Molar
a . Pemotretan gigi Insicivus rahang atas :
1)   Aturlah tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal atas sehingga membentuk sudut 60° caudally.
2)   Film diposisikan memanjang.
3)   Sentrasikan sinar pada hidung (tip of the nose).

b. Pemotretan gigi Caninus rahang atas :
1)   Atur tabung  pesawat gigi dengan bidang oklusal atas sehingga membentuk sudut 50° caudally.
2)   Film diposisikan memanjang.
3)   Sentrasi pada ala of the nose.

c. Pemotretan gigi premolar rahang atas :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal atas sehingga membentuk sudut 40° caudally.
2)   Film diposisikan melintang.
3)   Sentrasi pada garis imaginer pertengahan antara inner canthus dan outer canthus.

d. Pemotretan gigi molar rahang atas :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal atas sehinggga membentuk sudut 30° caudally.
2)   Film diposisikan melintang.
3)   Sentrasi setinggi tulang zygomaticum daerah yang diperiksa.
Description: gu
â Acanthion Meatal Line Horizontal Sejajar Lantai
( Clark KC, 2005)



Description: gigif4
â Garis-Garis Yang Harus Diperhatikan Pada Saat Positioning
( Clark KC, 2005)




Description: gigig3
â Letak Film Dan Arah Sinar Yang Benar Pada Radiografi Gigi (Clark KC, 2005)
Description: gigig1

â Letak Film Dan Arah Sinar Dan Hasil Radiografi Gigi
( Clark KC, 2005 )



Description: g4
â Positioning Pembuatan Gigi Incicivus Rahang Atas (Clark KC, 2005)






âDescription: g5 Radiografi Incicivus Rahang Atas
( Clark KC, 2005)
Description: g6
â Positioning Dan Hasil Radiografi Caninus Rahang Atas (Clark KC, 2005)



Description: g7
â Positioning Dan Hasil Radiografi Molar Rahang Atas (Clark KC, 2005)
Description: gigif
Description: gigig
â Pengaturan Arah Sinar Pada Radiografi Gigi (Clark KC, 2005)



Teknik radiografi gigi rahang bawah yang terdiri : Insicivus, Caninus, Premolar, dan Molar.
a. Pemotretan gigi insicivus rahang bawah :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal bawah sehingga mebentuk sudut 25° - 30° Cranially.
2)   Film diposisikan memanjang.
3)   Sentrasikan sinar pada simfisis menti.

b. Pemotretan gigi caninus rahang bawah :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal bawah sehingga membentuk sudut 20° Cranially.
2)   Film diposisikan memanjang.
3)   Sentrasi pada daerah batas bawah mandibula searah dengan cuping dari hidung.

c. Pemotretan gigi premolar rahang bawah :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal bawah sehingga membentuk sudut 10°.
2)   Film diposisikan melintang.
3)   Sentrasi pada batas bawah mandibula sejajar dengan pertengahan antara inner canthus dan outer canthus.

d. Pemotretan gigi molar rahang bawah :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal bawah sehingga membentuk sudut 0°.
2)   Film diposisikan melintang.
3)   Sentrasi pada mandibula sejajar dengan outer canthus.
Description: gl1


â Garis Oclusal Line Sejajar Dengan Lantai (Clark KC, 2005)

Description: gl2
â Positioning Dan Hasi Radiografi Incicivus Rahang Bawah (Clark KC, 2005)

Description: gigig3
ÄArah Sinar Salah Dan Arah Sinar Yang Benar (Clark KC, 2005)
Description: gl4






â Positioning Dan Hasil Radiografi Caninus Rahang Bawah
( Clark KC, 2005)



Faktor exposi :  Pada pesawat dental ini pengaturan faktor exposi cukup dengan mengatur secondnya saja. Dengan pengaturan second, secara otomatis kV dan mAsnya sudah menyesuaikan. Untuk gigi incisivus dan caninus, secondnya yang dipilih 3 atau 4 second, tergantung tebalnya objek. Sedangkan untuk premolar dan molar second yang dipilih 4 atau 5 second, tergantung ketebalan objek. Semakin tebal maka semakin besar secondnya.
Daftar Pustaka

W.H, Itjingningsih Drg. “ Anatomi Gigi ” Jakarta, 1991
Clarck, KC. 1973. “ Positioning In Radiography ” London : Ilford
Philips W Ballinger. ‘’ Merill’s Atlas Of Radiographic and Procedures ” Edisi 8, 2007
Buku Panduan Praktikum Teknik Radiografi Gigi









Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt.  atas berkat rahmat-Nya, penyusunan makalah dengan judul “Teknik Pemotretan Dental”  ini dapat diselesaikan dengan baik.
Melalui penyusunan makalah ini saya mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya mengembangkan kemampuan dalam hal pemotretan thorax dan abdomen. Penulis  mengucapkan terima kasih  kepada Bapak Mahud selaku dosen pembimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi yang disampaikan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis terima dengan hati terbuka untuk meningkatkan kualitas karya penulis selanjutnya.
 Semoga informasi yang penulis sampaikan melalui makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


Penulis

                                                                            Jakarta, 8 Maret 2013







Daftar Isi

1.      Kata Pengantar                                                                                                           1
2.      Daftar Isi                                                                                                                     2
3.      Pendahuluan                                                                                                               3
4.      Pembahasan                                                                                                                4
5.      Daftar Pustaka                                                                                                                       14















Pendahuluan
I.                   Latar Belakang
Dalam melakukan pemotretan gigi ada beberapa alasan klini (amfragh) yang dijadikan dasar dari dilakukannya pemotretan, anatara lain :
c Dental caries (gigi berlubang)
c Gingivitis ( radang gusi)
c Dental cyst (krista gigi yang disebabkan oleh radang akar gigi)
c Pyarrhoe ( nanah di sekat gigi)
c Impaction ( kelainan letak gigi biasanya molar 3)
c Peri epical infection
c Orteititis (infeksi tulang)
c Erosi enamel ( erosi lapisan enamel)
c Hypero ementosis (terjadinya penebalan sekunder pada permukaan gigi)
c Ortho dentis (gigi gigi yang abnormal)
c Alvedar squestrum ( kondisi dimana terdapat fragmen tulang dan gigi yang mati)
c Resdural spesi (infeksi kronis sekat gigi)
c Admantinoma (tumor maligna yang ada kaitannya dengan gigi)

II.                Rumusan Masalah
1.      Bagaimana anatomi dari dental ?
2.      Bagaimana proteksi radiasi yang dilakukan ?
3.      Bagaimana processing film dental ?
4.      Bagaimana teknik pemotretan dari dental ?

III.             Tujuan
Tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai tugas mata kuliah PBP pemotretan dental, dan untuk mengetahui prosedur penatalaksanaan dalam melakukan pemotretan.







Pembahasan
Anatomi gigi :
  1. Mahkota/korona ialah bagian gigi yang dilapisi jaringan email dan normal terletak di luar jaringan gusi/gingiva
  2. Akar/radix ialah bagian gigi yang dilapisi jaringan sementum dan ditopang oleh tulang alveolar dari maxilla dan mandibula
a.       Akar tunggal = dengan satu apeks
b.      Akar ganda = dengan bifurkasi ialah tempat dimana 2 akar dertemu dan trifurkasi ialah tempat dimana 3 akar bertemu
  1. Description: http://gigimulutsehat.files.wordpress.com/2011/01/anatomi_gigi23.jpgGaris servikal/semento-enamel junction ialah batas antara jaringan sementum dan email, yang merupakan pertemuan antara mahkota dan akar gigi
  2. Ujung akar/apeks ialah titik yang terujung dari suatu benda yang runcing atau yang berbentuk kerucut seperti akar gigi
  3. Tepi insisa ialah suatu tunjolan kecil dan panjang pada bagian korona dari gigi incisivus yang merupakan sebagian dari permukaan incisivus dan yang digunakan untuk memotong/mengiris makanan
  4. Tonjolan/cusp ialah tonjolan pada bagian korona gigi caninus dan gigi posterior, yang merupakan sebagian dari permukaan oklusal
Pemeriksaan gigi :
1.                  Intra oral: pemeriksaan gigi bagian dalam dengan memasukkan film ke dalam mulut ( rahang atas dan rahang bawah)
2.                  Extra oral: pemeriksaan gigi bagian luar dengan radiografi biasa/panoramic

Description: http://www.daviddarling.info/images/teeth_in_upper_jaw.jpgMacam gigi:
1.      Golongan incisivus : gigi seri, yang gunanya untuk mengiris/memotong makanan
2.      Golongan caninus : gigi taring, yang gunanya untuk mengiris dan menyobek makanan
3.      Golongan premolar : gigi geraham kecil, yang gunanya untuk menyobek dan membantu menggiling makanan
4.      Golongan molar          : gigi geraham besar, yang gunanya untuk mengunyah, menumbuk, dan menggiling makanan karena mempunyai permukaan kunyah yang lebar dengan banyak tonjolan-tonjolan dan lekukan-lekukan
Proteksi radiasi º Radiografi dental merupakan short distance tehnique sehingga di perlukan proteksi radiasi yang memadai baik untuk pasien maupun untuk radiografer :
Ä  Filter 2 mm
Ä  Small aperture
Ä  Exposi dibatasi/pengulangan foto seminimal mungkin
Ä  Fast dental film
Ä  Ptotective shielding
Ä  Lead apron
Processing film dental :
Processing film dilakukan secara manual di kamar gelap. Film dijepit dengan hunger pada daerah tip point film gigi yang merupakan tanda untuk meletakkan film pada mulut pasien. Film harus terjepit kencang pada hunger agar tidak lepas pada saat agitasi di dalam cairan processing.
1.         Hanger untuk processing film dental :
Description: http://i.ebayimg.com/t/X-RAY-FILM-HANGER-CLIP-SINGLE-TOTAL-DENTAL-SUPPLY-/00/s/MjI1WDMwMA==/$%28KGrHqF,%21i8E5dwB85Y4BOhBfPH1,w%7E%7E60_35.JPGDescription: http://www.adamdental.com.au/images/film-holders.jpg
Description: http://i.ebayimg.com/10/%21CFW+SV%21CGk%7E$%28KGrHqN,%21l8E1F21K8lLBNUzN+C9e%21%7E%7E_35.JPGDescription: http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTIV5YIKWcmFr6Sz3JRli_ns99pX_toDZp3eMnqr6YTKquvoHkGUg
2.         Film dental
Karakteristik dental film :

Termasuk kelompok nonscreen film
Double sided emulsion : emulsinya timbal balik
Berada dalam amplop
Terdapat lead foil (kertas timbal balik)
Memiliki tip point
Ukurannya 3x4 cm
Film base cellulose tricetat
Thickness = 6/1000 inchi
Waterproof/kedap air
Flexible/dapat ditekuk

Description: http://www.meinandental.com/_src/sc1130/04-01.jpgDescription: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Dental_x-ray_film_05.JPGDescription: http://www.hotimg.com/direct/sST9w74
            Sedangkan karakteristik dari dental x-ray unit adalah :

º  Bersifat shock proof
º  Sedut perputaran x ray tube 360o
º  Memiliki besara kV 50-70, mA 10-15
º  Rentang waktu exposi berkisar anatar 0,025-0,5 bisa diatur tergantung dengan ketebalan gigi
º  Jarak x ray tube ke kulit 18-13 inci
º  Fine focus/fokus kecil = (1x1 mm) detail tinggi + memakai teknik jarak dekat
º  X ray tube dilengkapi dengan printer yang digunakan untuk sentrasi sinar. Conus ada di dalam

Description: http://img.diytrade.com/cdimg/1508353/22650424/0/1312008131/dental_X_Ray_Unit.jpg
Description: gigie
â Susunan Gigi susu pada Anak yang berjumlah 20 buah (Clark KC, 2005: 473)
Description: gigid
â Susunan Gigi permanen pada orang dewasa yang berjumlah 32 buah (Clark KC, 2005: 473)
Dental Request Formula
Dental request formula merupakan formula cara menetapkan bagian gigi yang akan dilakukan pemeriksaan radiografi dengan memberikan garis area gigi dan lambang gigi, dental request formula tertera pada surat permintaan rontgen ( amfragh) foto gigi.
Description: gigib


â Dental Request Formula Pada Gigi Anak (Clark KC, 2005, 472)
Description: gigia
â Dental Request Formula Pada Gigi Permanen (Clark KC, 2005 :472)


Teknik radiografi gigi rahang atas yag terdiri dari : Insicivus, Caninus, Premolar, dan Molar
a . Pemotretan gigi Insicivus rahang atas :
1)   Aturlah tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal atas sehingga membentuk sudut 60° caudally.
2)   Film diposisikan memanjang.
3)   Sentrasikan sinar pada hidung (tip of the nose).

b. Pemotretan gigi Caninus rahang atas :
1)   Atur tabung  pesawat gigi dengan bidang oklusal atas sehingga membentuk sudut 50° caudally.
2)   Film diposisikan memanjang.
3)   Sentrasi pada ala of the nose.

c. Pemotretan gigi premolar rahang atas :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal atas sehingga membentuk sudut 40° caudally.
2)   Film diposisikan melintang.
3)   Sentrasi pada garis imaginer pertengahan antara inner canthus dan outer canthus.

d. Pemotretan gigi molar rahang atas :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal atas sehinggga membentuk sudut 30° caudally.
2)   Film diposisikan melintang.
3)   Sentrasi setinggi tulang zygomaticum daerah yang diperiksa.
Description: gu
â Acanthion Meatal Line Horizontal Sejajar Lantai
( Clark KC, 2005)



Description: gigif4
â Garis-Garis Yang Harus Diperhatikan Pada Saat Positioning
( Clark KC, 2005)




Description: gigig3
â Letak Film Dan Arah Sinar Yang Benar Pada Radiografi Gigi (Clark KC, 2005)
Description: gigig1

â Letak Film Dan Arah Sinar Dan Hasil Radiografi Gigi
( Clark KC, 2005 )



Description: g4
â Positioning Pembuatan Gigi Incicivus Rahang Atas (Clark KC, 2005)






âDescription: g5 Radiografi Incicivus Rahang Atas
( Clark KC, 2005)
Description: g6
â Positioning Dan Hasil Radiografi Caninus Rahang Atas (Clark KC, 2005)



Description: g7
â Positioning Dan Hasil Radiografi Molar Rahang Atas (Clark KC, 2005)
Description: gigif
Description: gigig
â Pengaturan Arah Sinar Pada Radiografi Gigi (Clark KC, 2005)



Teknik radiografi gigi rahang bawah yang terdiri : Insicivus, Caninus, Premolar, dan Molar.
a. Pemotretan gigi insicivus rahang bawah :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal bawah sehingga mebentuk sudut 25° - 30° Cranially.
2)   Film diposisikan memanjang.
3)   Sentrasikan sinar pada simfisis menti.

b. Pemotretan gigi caninus rahang bawah :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal bawah sehingga membentuk sudut 20° Cranially.
2)   Film diposisikan memanjang.
3)   Sentrasi pada daerah batas bawah mandibula searah dengan cuping dari hidung.

c. Pemotretan gigi premolar rahang bawah :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal bawah sehingga membentuk sudut 10°.
2)   Film diposisikan melintang.
3)   Sentrasi pada batas bawah mandibula sejajar dengan pertengahan antara inner canthus dan outer canthus.

d. Pemotretan gigi molar rahang bawah :
1)   Atur tabung pesawat gigi dengan bidang oklusal bawah sehingga membentuk sudut 0°.
2)   Film diposisikan melintang.
3)   Sentrasi pada mandibula sejajar dengan outer canthus.
Description: gl1


â Garis Oclusal Line Sejajar Dengan Lantai (Clark KC, 2005)

Description: gl2
â Positioning Dan Hasi Radiografi Incicivus Rahang Bawah (Clark KC, 2005)

Description: gigig3
ÄArah Sinar Salah Dan Arah Sinar Yang Benar (Clark KC, 2005)
Description: gl4






â Positioning Dan Hasil Radiografi Caninus Rahang Bawah
( Clark KC, 2005)



Faktor exposi :  Pada pesawat dental ini pengaturan faktor exposi cukup dengan mengatur secondnya saja. Dengan pengaturan second, secara otomatis kV dan mAsnya sudah menyesuaikan. Untuk gigi incisivus dan caninus, secondnya yang dipilih 3 atau 4 second, tergantung tebalnya objek. Sedangkan untuk premolar dan molar second yang dipilih 4 atau 5 second, tergantung ketebalan objek. Semakin tebal maka semakin besar secondnya.
Daftar Pustaka

W.H, Itjingningsih Drg. “ Anatomi Gigi ” Jakarta, 1991
Clarck, KC. 1973. “ Positioning In Radiography ” London : Ilford
Philips W Ballinger. ‘’ Merill’s Atlas Of Radiographic and Procedures ” Edisi 8, 2007
Buku Panduan Praktikum Teknik Radiografi Gigi







No comments:

Post a Comment